Thursday, December 27, 2012

The Strongest In You


Pain is temporary. It may last a minute, or an hour, or a day, or  a year, but eventually it will subside and something else will take its place. If I quit,  however, it lasts forever – 
Lance Armstrong


Pernahkah anda menonton film Facing The Giants (2006)? Sekilas, film tersebut terlihat biasa saja, dan menceritakan tentang permainan rugby. Ternyata, film itu bukan sekadar film biasa. Film yang menceritakan kehidupan sehari-hari yang sangat menginspirasi. Salah satu adegan yang menjadi favorit saya adalah saat kaptennya mengatakan ia tidak sanggup meneruskan pertandingan lagi karena ia lelah, tetapi pelatihnya terpaksa tidak menyetujuinya karena yakin bahwa pemainnya itu sanggup.

Seorang kapten dalam tim rugby, dituntut agar bisa memimpin teman-temannya untuk bermain sebaik-baiknya. Pelatih mengatur strategi, dan berharap kepada kapten untuk bisa mendorong pemain-pemain lain. Karena para pemain di lapangan akan mendengar perintah dari sang kapten. Kerja sama tim sangat diperlukan dalam permainan tersebut.

Suatu kali, mereka bermain sangat tidak teratur. Tidak ada kerja sama yang baik. Mereka bermain dengan cara mereka masing-masing dan tidak mempedulikan pelatih dan kaptennya. Yang mereka pikirkan adalah ingin memenangkan permainan tersebut. Tetapi mereka lupa untuk memberikan yang terbaik dalam permainan tersebut.

Pelatih mencari cara untuk melatih mereka, agar mereka lebih mengeluarkan kemampuan-kemampuan yang ada dalam diri mereka, yang selama ini tidak mereka sadari. Kaptennya, diminta untuk mengangkat seorang temannya di punggung dan merangkak di lapangan luas, dengan mata yang tertutup. Awalnya, semua tertawa mengejek dan tidak percaya bahwa ia akan mampu melakukannya. Sang ketua pun mulai merangkak, dengan beban di atasnya, ia merangkak pelan tapi pasti. Ketika ia mulai kelelahan, ia berkata, “Pak pelatih, saya tidak sanggup, ini terlalu berat”. Tetapi pelatihnya tidak mendengarkan dia. Pelatihnya terus berteriak memberikan semangat, bahwa ia BISA! "20 langkah lagi!", "10 langkah lagi!" dan seterusnya. Sang pelatih tidak berhenti memberikan semangat. Teman-teman yang lain yang pada awalnya tidak yakin, menjadi tercengang saat melihat kapten mereka hampir mencapai batas yang diminta oleh pelatihnya. Dan ia sendiri pun tidak percaya bahwa ia berhasil merangkak sepanjang lapangan dengan membawa beban di atasnya.

“Anda akan merasa baik-baik saja melakukan sesuatu dalam keadaan sehat, gembira, tetapi Anda akan merasa lebih sulit melakukan sesuatu dalam keadaan lelah, sakit, dan merasa tidak sanggup. Tetapi, di saat itulah, kekuatan kita benar-benar teruji.” Sang pelatih ingin semua pemain dalam timnya menyadari, bahwa di dalam diri mereka semua, terdapat kekuatan seperti itu.

Jangan memikirkan tentang menang atau kalah dalam sebuah pertandingan, yang paling penting untuk dilakukan adalah: bermainlah dengan baik. Berikan yang terbaik yang ada pada dirimu. Begitu juga dalam kehidupan kita sehari-hari, lakukanlah yang terbaik dalam pekerjaanmu, sekolah, kuliah, keluarga, dan lain sebagainya. Dan selalu bersyukur dalam keadaan apapun, baik saat kalah ataupun menang, karena selalu ada pelajaran yang berharga bagi kita yang mau menerimanya.

You never know how strong you are 
until being strong is the only choice you have - NN



( http://andriewongso.com/articles/details/5727/The-Strongest-in-You )

Be the best. Be Blessed.
Rosita Lim
Co- Author "The Server Leadership : Story"
Blog : http://rositalim.blogspot.com
Facebook : http://facebook.com/rositalimsuxi
Twitter : @rosita_lim 

Monday, November 26, 2012

BeYOUtiful




Pernahkah anda mendengar dan melihat video clip berjudul “Unpretty” yang dinyanyikan oleh TLC ? Di dalam video clip tersebut di ceritakan beberapa wanita yang mengalami krisis kepercayaan diri karena fisik. 1 wanita yang menahan dirinya untuk makan dan mengalami bulimia karena terobsesi untuk mendapatkan bentuk badan yang seksi seperti model. Wanita yang lain yang hampir melakukan operasi plastik pada payudaranya demi kekasihnya. Dan 1 wanita lagi di bully oleh beberapa orang karena perbedaan warna kulit. Lagu tersebut sebenarnya sangat simple ingin menyampaikan pesan bahwa anda semua, khususnya wanita, you are beautiful just the way you are. Anda bisa saja dandan dengan make up yang mahal, anda juga bisa melakukan operasi untuk mendapatkan bentuk badan atau wajah seperti artis atau model, tetapi jika anda tidak bisa menjadi dan tidak menemukan diri anda sendiri di dalam tubuh anda, anda akan tetap tidak merasa cantik. Karena cantik tidak hanya tentang penampilan fisik, tetapi inner beauty juga berperan penting dalam hal ini.

Menjaga penampilan fisik dengan baik, adalah bonus bagi kita. Merawat diri agar terlihat menarik itu perlu. Dan jika inner beauty anda pun bersinar, maka anda akan menjadi pribadi yang menarik dan cantik. Tidak perlu meniru gaya orang lain, tidak perlu menjadi seperti orang lain, jadilah diri anda sendiri. Jangan biarkan kata-kata negative membuat anda menjadi krisis kepercayaan diri. Kata-kata negative tidak perlu di cari, mereka ada dimana-mana.



Make up bisa membantu para wanita terlihat lebih cantik. Bisa menutup bagian-bagian wajah yang kurang. Bisa juga menyamarkan noda jerawat, mempertegas mata dan lain sebagainya. Tetapi, make up itu hanya di pakai sementara, bisa dihapus sewaktu-waktu. Maka dari itu, make up yang terbaik menurut saya, adalah senyuman. Cobalah anda bercermin dan tersenyum manis, maka anda akan melihat wajah yang cantik di cermin itu. Jika anda bisa melihat bahwa anda cantik, maka dunia pun akan melihat hal yang sama. Dan ingat, senyuman pada wajah anda tidak dapat dihapus.

I’m beautiful in my way. Because God makes no mistakes. – Lady Gaga

Lifelong student,
Rosita Lim
https://twitter.com/rosita_lim

Friday, October 12, 2012

You Start By Doing The Hardest Thing


Karena dikuasai oleh dendam, seringkali kita menjadi ‘buta' karena dendam tersebut perlahan meracuni diri kita. Begitulah yang diceritakan dalam film Spiderman 3. Peter Parker bergumul dengan kematian pamannya dan menaruh dendam dan ingin membalas. Ia yang awalnya baik dan hatinya bersih, perlahan menjadi seorang yang tidak ia kenali, ia menikmati kekuasaan jahat dalam dirinya.
May, bibi dari Peter berkata, "Uncle Ben meant the world to us. But he wouldn't want us living one second with revenge in our hearts. It's like a poison. It can take you over. Before you know it, turn us into something ugly." Walaupun ia kehilangan suami yang ia kasihi, tetapi ia tidak menaruh dendam kepada orang yang membunuh suaminya itu. Ia sadar, bahwa hal itu sudah terjadi, dan tidak ada gunanya terus menerus menangisinya. Yang terpenting adalah bagaimana ia menjalani kehidupannya yang sekarang dan jalani dengan baik.

We've all done terrible things to each other, but we have to forgive each other. Or everything we ever were will mean nothing.- Mary Jane Watson

Ada seorang gadis yang kehilangan orangtuanya karena kecelakaan. Mobil yang ditumpangi oleh orangtuanya ditabrak oleh seorang pengemudi yang mabuk. Ia kehilangan kedua orangtuanya karena kelalaian seseorang, yang tidak ia kenali. Awalnya ia marah. Ia tidak bisa menerima itu semua terjadi. Ia tidak sanggup melihat wajah pengemudi tersebut, karena ia benci terhadap orang itu. Ia ingin orang tersebut mati.

Tetapi setelah berapa lama, ia dihadirkan di acara talkshow Oprah Winfrey. Dan untuk pertama kalinya, ia akan dipertemukan dengan pengemudi mabuk yang telah merenggut nyawa kedua orangtuanya itu. Mereka tidak bertemu langsung, tetapi mereka menggunakan video call karenapengemudi tersebut masih mendekam di penjara atas kesalahan yang ia lakukan. Dengan berlinang air mata, mereka berdua saling mendengar perasaan masing-masing.

Gadis tersebut lalu mengatakan, bahwa ia sudah memaafkan pengemudi tersebut. Semua penonton terharu. Terlebih pengemudi tersebut, ia menangis tersedu-sedu saat gadis itu mengatakan bahwa ia sudah memaafkannya. Dia memang bersalah, mengemudi dalam keadaan mabuk lalu menyebabkan kecelakaan dan mengakibatkan gadis ini kehilangan orangtuanya. Ia merasa bersalah dan menyesal, dan tertekan. Hingga gadis ini menyatakan ia memaafkan dirinya, ia tidak percaya bahwa ia diberikan kesempatan untuk berubah. Ia mengucapkan terima kasih dengan tersedu-sedu. Mereka berdua bebas dari perasaan tertekan yang selama ini membelenggu dalam hati mereka.

Saat gadis itu memaafkan pengemudi itu, bukan hanya pengemudi yang merasakan kelegaan dan kebahagiaan karena sebenarnya sang gadis itu pun membebaskan dirinya dari perasaan benci dan dendam yang mengendap dalam hatinya, yang perlahan akan menjadi racun di dalam tubuhnya. Ya, gadis itu membuat keputusan yang tepat. Ia memilih untuk melepaskan semua itu dan move on. Tidak mudah melakukan hal itu. Dan tidak semua orang mampu mengendalikan diri mereka sendiri. Tahukah anda bahwa hal tersulit untuk dilakukan adalah mengendalikan diri kita sendiri?

You start by doing the hardest thing: You forgive yourself.

Renungkan hal ini, apa yang kita lakukan pada orang lain, pada akhirnya adalah kita lakukan untuk diri kita sendiri. Jadi, jika kita berbuat baik pada orang lain, pada akhirnya kebaikan itu adalah untuk diri kita sendiri. Dalam kepercayaan saya, dikatakan bahwa apa yang kamu tabur, itulah yang akan kamu tuai.

Artikel ini dapat dibaca di : >> http://www.andriewongso.com/artikel/artikel_tetap/5767/You_Start_By_Doing_The_Hardest_Thing/



Be Blessed.

Rosita Lim

Co-Author "The Server Leadership : Story" | Website : http://rositalim.blogspot.com

Facebook : http://www.facebook.com/rositalimsuxi | Twitter : @rosita_lim

Wednesday, September 19, 2012

Who You Are - Jessie J

Jillian Jensen, berdiri di depan 4 Juri reality show pencarian bakat The X-Factor. Saat dia menceritakan masa lalunya yang suram, ia pernah menjadi korban bully teman-temannya saat sekolah. Saat itu juga, Demi Lovato, salah satu juri acara tersebut terdiam dan dapat merasakan "luka" dalam diri gadis yang berdiri di atas panggung. 

Jillian tidak dapat menahan air mata saat menceritakan hal tersebut, tetapi para Juri memberikan semangat dan menguatkan dia. 
Demi Lovato berkata, "Hey .. biarkan orang-orang yang pernah mem-bully kamu melihat kamu sedang berdiri di panggung ini". 

Lalu Jillian membawakan lagu Who You Are dari Jessie J. Semua penonton menangis terharu dan bisa merasakan luapan hati dari seorang Jillian melalui lagu tersebut. 

Demi Lovato mengatakan kepada Britney, "Kamu bisa merasakan 'luka' nya". Britney mengangguk dan tidak dapat mengalihkan pandangannya dari Jillian. 

Demi Lovato meneteskan air mata, lalu mendekati Jillian di pinggir panggung dan memberikan pelukan kepada Jillian. Semua penonton bertepuk tangan dan terus bersorak memberikan support kepada Jillian. Seakan tidak percaya dengan support yang sedemikian luarbiasanya, Jillian tidak dapat menahan rasa harunya dan menangis. 

Ke-4 Juri pun memberikan 4 Yes kepadanya. Dan mereka berkata kepada Jillian, "Mudah-mudahan air mata yang keluar dari mata kamu saat ini adalah air mata bahagia, karena kamu luar biasa". 


Keluarga Jillian berlari ke panggung dan memberikan pelukan kepada gadis itu. Semuanya menangis terharu. 

Bahkan Simon Cowell yang terkenal dingin dan keras dalam memberikan penilaian sempat menitikkan air mata dan mengatakan, "Saya simpati dengannya". 




Mungkin banyak dari kita yang pernah di bully oleh teman-teman, dan itu menjadi masa suram dan sulit untuk dilewatkan. 
Semangat juang dari seorang Jillian Jensen memberikan inspirasi dan semangat bagi kita semua. 

Ia membuktikan bahwa masa sulit itu tidak menjadi halangan untuknya mencapai impiannya. 


Don't lose it all in the blur of the stars
Seeing is deceiving, dreaming is believing
It's okay not to be okay
Sometimes it's hard to follow your heart

Tears don't mean you're losing
Everybody's bruising
Just be true to who you are


Be Blessed.

Rosita Lim
Website : rositalim.blogspot.com
Facebook : facebook.com/rositalimsuxi
Twitter : @rosita_lim 


Tuesday, September 11, 2012

Joy In Simplicity


Simplicity is always beautiful (Rosita Lim)

Sewaktu pulang kerja, sekitar pukul 19.00 WIB, saya mengendarai motor saya seperti biasanya. Lalu tiba-tiba perhatian saya beralih ke sebuah bajaj yang tepat berada di depan saya. Saya melihat ada seorang anak kecil di dalamnya. Tebakan saya, mungkin anak perempuan itu berusia 3 atau 4 tahun. "Mungkin dia anak dari supir bajaj itu," begitulah pikiran saya. Karena jalanan sedikit macet, jadi, saya pun bergerak perlahan di belakang bajaj tersebut.

 

Perhatian saya selalu tertuju pada pemandangan di depan saya. Saya tersenyum sendiri saat melihat anak kecil itu sesekali bernyanyi, dan berbicara kepada ayahnya. Anaknya melihat ke kanan dan ke kiri pemandangan Kota Jakarta di malam hari, bernyanyi dan menari. Menepuk punggung ayahnya untuk bertanya-tanya. 
Dan sesekali ayahnya membalas dengan senyum dan jawaban-jawaban yang tidak terdengar oleh saya. But I can see their smileand I can feel their joy in simplicity. Kebahagiaan dalam kesederhanaan. Ya, kesederhanaan. Mereka tidak dalam sebuah mobil mewah, mereka pun tidak berpakaian mewah, tetapi senyuman mereka menyentuh hati saya. 

Tidak semua bisa merasakan kebahagiaan seperti yang mereka rasakan. Sang ayah pasti merasa bahagia karena anak perempuannya menemani perjalanannya. Anaknya pun merasa bahagia bisa ikut berkeliling menemani ayahnya.
Kebahagiaan dalam kesederhanaan tersebut jarang sekali ditemukan. Banyak orang berpikir, kebahagiaan hanya bisa dinikmati dalam kemewahan atau kelimpahan.

Sudahkah Anda menciptakan kebahagiaan dalam kesederhanaan hidup Anda?

Simplicity is the keynote of all true elegance (Coco Chand)

also can read this story at http://www.andriewongso.com/artikel/artikel_tetap/5660/Joy_In_Simplicity/  and  The Server Leadership : Story book by @SimOnleadership & @rosita_lim , grab it fast at bookstores.

Be The Best. Be Blessed.
_______________
Rosita Lim
Website: rositalim.blogspot.com | Twitter: @rosita_lim | Facebook : facebook.com/rositalimsuxi

Monday, August 27, 2012

#TheSERVERLeadershipStory still on Top 10 Books

#TheSERVERLeadershipStory by @SimOnleadership & me, still on Top 10 Books at @Gramedia Central Park for the last 1 month 




Enjoy Reading :)

Be Blessed.
@rosita_lim

Wednesday, August 15, 2012

Top Ten Books

Puji Tuhan karena Buku The SERVER Leadership : Story masuk Top Ten Books di TB Gramedia Central Park. Terima kasih atas support dan doa dari keluarga dan teman-teman semuanya. 
Semoga buku kami dapat memberikan inspirasi kepada banyak orang. 





Enjoy reading :)

Sunday, August 12, 2012

Courageous (Berhati Berani dan Teguh)


Courage is not defined by those who fought and did not fall, but by those who fought, fell, and rose again (Unknown)

Suatu kali saya mencoba mengirimkan lamaran ke sebuah perusahaan televisi untuk posisi reporter. Modal saya, hanya nekad. Saya tidak punya latar belakang dalam bidang broadcast (penyiaran), komunikasi atau apapun yang dibutuhkan untuk posisi yang saya lamar tersebut. Lalu, saya mendapat balasan e-mail untuk interview. Senang? Pastinya. Saya pun segera mempersiapkan diri dan dengan berharap serta berdoa dan berangkat ke perusahaan tersebut.

Sampai disana, saya menunggu. Setelah 15 menit, seorang ibu menghampiri saya lalu berteriak, "Hey, siapa nama kamu ?" Saya menjawab, "Rosita." Sambil mengulurkan tangan untuk memberikan salam. Tetapi, Ibu tersebut mengabaikan jabatan tangan saya dan kembali bertanya, "Kamu mau melamar jadi apa ya?" sambil menunjuk ke asistennya untuk memberikan berkas yang sudah saya kirimkan waktu itu. Ibu itu lalu memberikan kode kepada saya untuk duduk.

Lalu kami duduk dan Ibu tersebut membaca sekilas surat yang saya kirim sambil menggelengkan kepalanya ia berkata, "Rosita, kamu tidak bisa menjadi reporter, karena kamu bukan S1. Maaf ya." Lalu dia berdiri dan meninggalkan saya di ruangan itu. Sedih? Pastinya. Penolakan memang menyakitkan. Saya pulang dan meninggalkan perusahaan itu dengan hati yang sedih, rasanya berat sekali. Pada waktu malam, saya masih merenung dengan penolakan dari Ibu tersebut, sungguh menyakitkan. Ia bisa menolak saya, tetapi apakah tidak ada cara yang lebih halus?

Beberapa menit kemudian, saya kembali berpikir, "Rosita, satu pintu tertutup bukan berarti pintu yang lain tertutup juga, masih ada pintu lain untuk dibuka. Buktikan bahwa kamu bisa!" Saat itu entah dapat keberanian dan semangat dari mana, saya hanya ingin membuktikan bahwa tanpa gelar S1, saya pun bisa berkarya, saya pun bisa mewujudkan impian saya. Kita tunggu waktunya.

Penolakan yang saya terima, tidak cukup untuk menjatuhkan saya. Tidak cukup untuk membunuh impian saya. Karena saya percaya saya bisa mewujudkan impian saya.

Stephen Henry "Steve" Jones, terkenal sebagai pelari dari Inggris yang melegenda. Apa yang membuat ia menjadi seorang legenda? Ia terkenal sebagai pemegang rekor pelari cepat. Pada tahun 1984, ia memenangkan lomba maraton Chicago dalam waktu 02:08:05 dan dengan demikian, ia memecahkan rekor dunia yaitu Robert de Castella, dari Australia. Ia juga memenangkan maraton London pada musim semi tahun berikutnya, dengan waktu 02:08:16.

 

Robert de Castella, Steve Jones, dan Carlos Lopes (pemenang lomba lari maraton Chicago 1984)

Pada tahun 1986, ia memenangkan medali perunggu di Commonwealth Games dalam perlombaan lari 10,000 m. Tidak lama setelah itu, ia mengikuti perlombaan lari 20 mil. Dalam perlombaan tersebut, ia memimpin dengan lebih dari 2 menit dan sepertinya sudah siap dengan rekor terbaru. Tetapi, tiba-tiba ia menabrak dinding dan sangat kesakitan dan menderita pada jarak 6 mil terakhir. Dia melambat. Banyak sekali orang yang mengatakan bahwa ia tidak bisa menang. Banyak orang mengatakan bahwa ia sangat lambat dan tidak mungkin menjadi yang pertama melewati garis finish dengan kelambatan itu. Walaupun kelelahan dan menderita, ia masih terus berlari. Mendekati garis finish, Steve di lewati oleh salah satu pelari. Dengan keberanian dan semangat yang tersisa, Steve mengerahkan seluruh tenaganya dan berlari dengan cepat melewati satu pelari dan akhirnya mencapai garis finish.

They told Steve Jones a lot of things, what they didn't tell him was how to lose! 

Komentar yang membuat kita patah semangat sering kita dengar. Penolakan yang saya alami, juga sempat membuat saya lemah, tapi itu hanya sebentar. Saya memutuskan untuk bangkit lagi. Begitu juga dengan Steve Jones. Saat ia kesulitan untuk menyelesaikan lomba lari tersebut, banyak orang langsung meragukan dan mengejek dia. Tetapi dengan keberanian yang mungkin tidak kelihatan, ia membuktikan bahwa ia bisa menjadi yang pertama melewati garis finish.

Saat Anda membaca artikel ini, impian saya menjadi seorang penulis buku sudah terwujud melalui buku "The Server Leadership : Story" bersama senior saya, Urgyen Rinchen Sim.

Terima kasih atas penolakan yang pernah saya alami, karena pada akhirnya, penolakan itu membuat saya lebih bertekad dan lebih berusaha keras untuk mewujudkan mimpi menjadi kenyataan.




Be The Best. Be Blessed.
__________________ 
Rosita Lim
Twitter : @rosita_lim
Facebook : facebook.com/rositalimsuxi

Thursday, August 9, 2012

The Server Leadership : Story

Kepemimpinan adalah satu seni/ilmu yang harus dimiliki oleh setiap orang yang ingin meraih kesuksesan dan keberhasilan yang lebih baik, dan kepemimpinan tidaklah sesulit yang kita pikirkan. Kepemimpinan adalah salah satu dasar yang harus dipelajari oleh semua orang.

The Server Leadership : Story ( Cover )


Urgyen Rinchen Sim & Rosita Lim, dengan ide yang unik, menciptakan buku The Server Leadership: Story, dengan kalimat-kalimat sederhana dan ringan, sangat menarik untuk dibaca dan mudah dipahami. Sebuah lekuatan dan semangat yang luar biasa di dalam kesederhanaan.


Menyajikan cerita-cerita tentang tokoh, pengalaman, kehidupan sehari-hari yang memberikan inspirasi dan pembelajaran mengenai kepemimpinan yang sangat cocok bagi kaum remaja hingga dewasa tanpa melihat profesi apapun yang anda jalankan. Kedua penulis buku ini berharap dapat memberikan inspirasi dan semangat kepada semua pembaca, agar mereka pun bersemangat dan berani untuk bermimpi, percaya dan mewujudkannya. Anda dapat merasakan sendiri semangat yang digoreskan oleh kedua penulis di dalam setiap kisah yang mereka sajikan. Karena semangat bersifat menular, Urgyen Rinchen Sim bersama Rosita Lim berharap semua pembaca dapat merasakannya dengan membaca buku ini, dan juga berharap pembaca akan mendapatkan pelajaran berharga,  inspirasi dan motivasi untuk menggapai kesuksesan dan kebahagiaan.

Puji Tuhan, kami telah mengadakan soft launching buku The Server Leadership : Story pada tanggal 18 Juli 2012 di TB Gramedia, Central Park. Dan kami berterimakasih kepada Penebar Swadaya selaku penerbit atas kerjasamanya yang baik, juga kepada seluruh kerabat, teman dan saudara saudari yang telah hadir dalam acara kami. Acara kami berjalan dengan baik dan lancar, dan ini semua berkat doa dan dukungan yang luar biasa dari kalian semua. 



Mr. Sim & Arie Wibowo

Mr. Sim & Merry Riana


Rosita Lim & Mr. Sim pada saat soft launching 

Mr. Sim dan Rosita Lim memberikan buku kepada Bpk Leman Yap

Mr. Sim, Rosita Lim bersama Rudy Lim, Inspirator Muda No. 1 Indonesia

Rudy Lim, Rosita Lim, Urgyen Rinchen Sim dan Adrian Luis

More Pictures for The Server Leadership : Story, click here :  http://www.facebook.com/media/set/?set=a.341606432586507.80378.340537562693394&type=3



About Rosita Lim


Kelahiran 22 Mei 1985 di sebuah desa kecil bernama Sekura, yang terletak di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Rosita, dalam kehidupannya sehari-harinya tumbuh dalam keluarga sederhana, dengan didikan dari kedua orang tuanya yang selalu memberikan dukungan dan kepercayaan penuh bagi perkembangan anak-anaknya, terutama dalam mencapai cita-cita. Masa kecilnya mungkin bukanlah masa kecil yang seratus persen ideal bagi kebanyakan anak perempuan seusianya, terlebih dengan lingkungannya yang cukup terpencil, tetapi Rosita berhasil melaluinya dan tumbuh menjadi seorang wanita yang tanggung jawab, ceria, mandiri dan selalu bersemangat. Rosita bertekad untuk bertumbuh menjadi seseorang yang dapat membawa kebanggaan bagi keluarga dan juga bagi tempat kelahirannya yang masih belum dikenal bagi sebagian besar warga Indonesia. Hal inilah yang menghantarkannya untuk mencari peluang dan kesempatan yang lebih luas di kota Jakarta setelah lulus SMK. 

Pribadi yang menyenangkan dan selalu ingin belajar ini memulai hidup di Jakarta, dengan ditemani beberapa hobby yang digemari dan ditekuni sejak SMP, salah satunya yaitu menulis. Hingga pada suatu waktu, secara tidak sengaja ia terlibat dalam satu pertemuan dengan Motivator No. 1 Indonesia, Bpk. Andrie Wongso. Sebuah kejutan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya, Rosita pun mendapatkan kesempatan untuk menjadi penulis tetap di situs www.andriewongso.com, dan www.rudylim.com, dan beberapa media cetak dan media online lainnya. 

Rosita bertekad menjadi seorang lifelong student, dan berharap setiap harinya bisa membagikan keceriaan, semangat dan sukacita bagi banyak orang. Karakternya yang selalu ceria, semangat, menarik banyak perhatian orang-orang muda di sekitarnya. Secara langsung ataupun tidak, Rosita juga seringkali memberi peneguhan, semangat, inspirasi dan juga motivasi tertulis yang sangat berdampak positif pada banyak rekan muda yang berada di lingkungannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya sejumlah kegiatan yang terus menerus meminta keikutsertaan Rosita di dalamnya. Saat ini, dengan membawa impian yang dia senantiasa perkuat setiap hari, Rosita juga menjalankan bisnis bersama beberapa rekannya di bidang wedding planner / organizer (JustMarried Wedding Planner) sebagai Co Owner.

Connect with me,

Facebook : http://www.facebook.com/rositalimsuxi
Twitter : @rosita_lim
Blog : rositalim.blogspot.com