Thursday, June 20, 2013

Comfort Zone

Life begins at the end of your comfort zone  - Neale Walsh

Entah sadar atau tidak, kebanyakan dari orang sangat tidak ingin meninggalkan zona nyaman mereka. Dengan berbagai alasan tentunya … Saya lebih banyak menemukan orang yang tidak berani melangkah keluar dari zona nyaman tersebut. 
Saya sudah nyaman dan menikmati pekerjaan saya, kenapa harus pindah ? Saya takut nanti kalau pindah atau ganti pekerjaan baru, saya malah gagal. Diluar sana banyak saingan, mendingan saya cari aman saja deh.  Masa sih saya di zona nyaman, sepertinya tidak, saya disini mah kerjanya tidak enak, menderita dan lain-lain ( tetapi masih diteruskan dan tidak pernah mau melangkah keluar )… Dan masih banyak lagi alasan-alasan untuk melindungi diri dalam zona nyaman mereka.

Sebelum sekarang ini, saya juga pernah bekerja di perusahaan swasta. Dan saat saya merasa bahwa saya tidak cocok dengan perusahaan tersebut, saya mengajukan resign karena ada kesempatan yang lebih baik diluar and i'm going for it.Lalu berbicara dengan bagian HRD di perusahaan tersebut. Dan bagian HRD mengatakan bahwa ia belum pernah menemukan orang seperti saya, yang langsung action, tidak seperti yang lain hanya mengeluh dan berkata ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik tetapi do nothing
Ia mengatakan bahwa banyak sekali orang-orang disini yang setiap hari lebih sering terdengar keluhan-keluhan terhadap pekerjaan mereka, rekan kerja mereka, atasan mereka, dan lain sebagainya. Yang membuat saya bertanya-tanya adalah, koq tiap hari mengeluh? Koq tiap hari complain tanpa ada melakukan sesuatu ? Toh kalian masih bertahan di perusahaan itu, toh masih bekerja setiap harinya ? Apa enaknya sih kerja terus tapi complain dan keluhan yang menjadi teman ? Saat mereka curhat kepada saya tentang keluhan-keluhan mereka, saya hanya berkomentar seperti ini, “Kalau sudah tidak happy, resign saja, jadi tidak perlu mengeluh lagi”. Respon yang mereka berikan atas komentar saya adalah terkejut dan terdiam. Mereka mulai memutar keluhan menjadi alasan-alasan yang seolah mereka sudah ‘terikat’ dengan perusahaan tersebut.

Well, that’s your choice. Don't complain.


Tidak sedikit juga orang yang hanya berharap atau bermimpi, tanpa melakukan apapun. Berharap bisa memiliki kehidupan yang lebih baik, berharap bisa punya rumah, mobil dan lain sebagainya, tetapi tidak bergerak aktif untuk mencari kesempatan untuk mewujudkan impiannya. Itu sama saja kita terus bermimpi dan tidak ingin bangun. Tidak semua orang mempunyai keberanian untuk meninggalkan comfort zonenya, oleh sebab itu kita melihat hanya beberapa orang hebat saja yang berada di puncak keberhasilan.

Dalam sebuah training, pembicara sekaligus teman saya mengakhiri trainingnya dengan mengatakan :”Keluarlah dari comfort zone anda, karena diluar comfort zone, ada KEBERHASILAN”.


Comfort zone is the greatest enemy to human potential.

Be the best. Be blessed.
Rosita Lim
Co- Author "The Server Leadership : Story"
Blog : rositalim.blogspot.com
Facebook : facebook.com/rositalimsuxi
Twitter : @rosita_lim.


No comments:

Post a Comment